Batu
Bara
- Hari Statistik Nasional (HSN) tahun 2016 dilakukan secara serentak di seluruh
BPS di Indonesia dari level nasional hingga level kabupaten. Pelaksanaan ini
tepat pada Hari Selasa (26/9/2016) Tidak ketinggalan juga kegiatan ini
dimeriahkan oleh Kabupaten Batu Bara, yang merupakan Kabupaten dengan luas
wilayah kesepuluh terkecil dibandingkan dengan wilayah-wilayah di Provinsi
Sumatera Utara. Hari Statistik Nasional tahun ini mengusung tema “Kerja Nyata
dengan Data”. Tema ini memiliki makna yang sangat dalam, tentunya selaras
dengan jargon dari Presiden Joko Widodo, yakni: Kerja, kerja, kerja.
Kemeriahan perayaan HSN
Kabupaten Batu Bara diwujudkan melalui berbagai lomba yang sudah lama
dicanangkan. Antusias dari pegawai BPS mengikuti kegiatan ini yang menjadi
motor pengerak kesuksesan acara ini. Perlombaan di bidang olahraga seperti
tenis meja yang melibatkan semua pihak baik laki-laki maupun perempuan. Selain
itu, ada juga perlombaan menulis essai yang diadakan oleh provinsi. Kegiatan
positif ini memberikan ruang bagi pegawai BPS untuk terbiasa menulis.
Lebih menarik lagi adalah
perlombaan pada saat hari – H pelaksanaan HSN. Ada lomba memasak nasi goreng
yang hanya diikuti oleh pegawai dan mitra BPS khusus laki-laki. Khusus untuk
pegawai wanita, mengikuti lomba merangkai bunga, yang hasilnya akan diletakan
di setiap ruangan di kantor BPS. Meskipun sudah lama tidak menyentuh hal-hal kreatif
seperti itu, bakat-bakat pegawai BPS ini masih juga terbukti, mungkin sering
merangkai bunga untuk suami kali yaa. Eh harusnya kebalik...
Kemeriahan kegiatan ini,
tidak hanya dirasakan oleh pegawai BPS. Akan tetapi, juga dirasakan oleh mitra
BPS dan purnabakti yang selama ini berjuang bersama-sama untuk menghasilkan data.
Bahkan sebagian besar mitra diikutkan sebagai juri dalam perlombaan tersebut.
Hal ini juga salah satu wujud untuk memperat tali silaturahmi dan tentunya
kerjasama dengan mitra BPS.
Salah satu poin penting yang selama ini dipertanyakan,
yakni mengenai sejarah HSN, kali ini admin akan menjelaskan sejarah HSN. Adapun
Sejarah Hari Statistik Nasional, yakni:
- Untuk memenuhi
rekomendasi PBB agar setiap negara anggotanya menyelenggarakan sensus penduduk
secara serentak, Pemerintah RI mengundangkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960
tentang Sensus sebagai pengganti Volkstelling Ordonnantie 1930.
- Dalam rangka memenuhi
kebutuhan bagi penyusunan perencanaan Pembangunan Semesta Berencana, pada
tanggal 26 September 1960 Pemerintah RI mengundangkan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1960 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordonnantic 1934.
Undang-Undang tersebut secara rinci mengatur penyelenggaraan statistik dan
organisasi Biro Pusat Statistik.
- Presiden RI pada Agustus
1996 menetapkan tanggal diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang
Statistik tersebut sebagai “Hari Statistik” yang dilaksanakan secara nasional.
Alasannya, bahwa kelahiran Undang-Undang tersebut merupakan titik awal
perjalanan BPS dalam mengisi kemerdekaan di bidang statistik yang selama ini
diatur berdasarkan sistem perundang-undangan kolonial. Kemudian, Pemerintah RI
menetapkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, sebagai
pengganti Undang-Undang Nomor 6 dan 7 Tahun 1960 dan penetapan perubahan
nomenklatur Biro Pusat Statistik menjadi Badan Pusat Statistik.
Harapan kita, tentu
perayaan ini bukan hanya sekedar perayaan. Kita harus mewujudkan misi
perstatistikan Indonesia melalui penyediaan data yang akurat, up to date, dan bermutu. Kita wujudkan
pembangunan dengan data yang berkualitas agar pembangunan menjadi berkualitas.
Mengutip pidato Kepala BPS Kab. Batu Bara pada saat upacara HSN,“Kita sudah
pahami bersama bahwa data itu mahal, tapi jauh lebih mahal bila membangun tanpa
data.”